Quote:

Apa yang sudah ada di tangan, jangan sampai dilepas. Tekuni saja, pasti berhasil. - Gudeg Yu Djum -

Jumat, 22 Juli 2011

Menulis Itu Menyehatkan

Oleh: Nona Dika Fatwa

        Apakah Anda memiliki kebiasaan menulis buku harian? Jika ya, teruskanlah! Menulis, khususnya hal-hal yang menakutkan atau membuat trauma, ternyata berdampak positif terhadap kesehatan fisik dan mental. Hal ini dikemukakan oleh James Pennebaker Ph.D., seorang profesor psikologi dari Universitas Texas.

Pengalaman John Mulligan

        Sebagai seoran veteran perang Vietnam, Mulligan kenyang dengan pengalaman pahit. Enam tahun lalu ia seperti orang yang hilang akal, hanya berkeliaran tanpa tujuan di San Fransisco. Bahkan teman-temannya sesama veteran Vietnam melampiaskan dendam secara serabutan. Hewan ditembaki hanya sebagai kesenangan.

        Untungnya Mulligan tertarik mengikuti pelatihan menulis bagi veteran yang dipimpin oleh penulis terkenal: Maxine Hong Kingston. Di awal pelatihan Mulligan menulis pengalamannya yang mengerikan selama perang. Selanjutnya ia semakin yakin bahwa pengungkapan rasa takut dan cemas melalui kata-kata dapat menjernihkan pikiran dan meningkatkan semangatnya. Mulligan meninggalkan pelatihan dengan rasa senang, tanpa ketakutan yang senantiasa menghantuinya. Kini ia adalah seorang novelis yang bersemangat.

[Profil] Vanda Yulianti Oleh: Bung Choirul Rahmat

Si Amat akan mewawancarai seorang penulis cerita fiksi anak produktif serial Vava dan Caca
siapakah dia...?
Dialah Mbak Vanda Yulianti.....
(siap-siap, kamera......! rolling...! action...!)

Kenalan sebentar yuk dengan ibu 2 anak ini!,
Dalam hal menulis cerita fiksi anak, tidak tanggung-tanggung. Ibu 2 anak ini baru saja menerbitkan 6 seri sekaligus cerita fiksi anak berjudul  Serial Vava dan Caca (Gemar Pustaka Capricorn, 2011). Meski Vanda Yulianti sendiri mengaku tidak pernah menimba ilmu menulis secara formil, tapi alumni Desain Komunikasi Visual, Universitas Trisakti Jakarta ini termasuk produktif menulis cerita fiksi anak.

Secara terpisah, karya-karya Vanda pernah dimuat di berbagai media cetak nasional. Sebelum serial Vava dan Caca, owner Kemilau Indonesia (label produk batik) ini juga pernah menerbitkan buku cerita anak; Mirel The Sweet Butterfly (Erlangga, 2005) dan 10 Kisah Dongeng untuk Anak Indonesia 1-2 (Happy Happy Strategic & KFC, 2010).

Vanda Yulianti, Penulis Fiksi Anak

[Profil] NH. Dini Oleh: Nona Endeh Kursiyah

        Ya, berikut ini saya persembahkan menu yang sebenarnya saya bingung mau menyajikan apa. Tapi berhubung saya teringat bahwa mayoritas warga Bunga di kampung ni cewek. Maka saya mau menampilkan cerpenis cewek juga. Let's cekidot menu kita hari ini!

NH. Dini, Cerpenis Indonesia

         NH. Dini, nama lengkapnya Nurhajati Srihardini. Lahir di Semarang tanggal 29 Pebruari 1936. Dia mulai menulis cerpen-cerpen yang dimuat dalam majalah Kisah dan lain-lain. Pada cerpen-cerpen itu tidak ada lagi protes-protes yang berkisar pada soal-soal kewanitaan yang dunianya terjepit di tengah dunia laki-laki. Tokoh wanita Dini ialah mnusia-manusia yang kalaupun berontak karena hendak memperjuangkan harga dirinya sebagai manusia. Dalam cerpen "Dua Dunia" dikisahkan  Dini tentang Iswanti seorang janda muda yang sakit tipus yang diceraikan suaminya karena main gila dengan ibu tirinya sendiri. Cerpen itu kemudian bersama dengan beberapa buah cerpen yang lain dibukukan dengan judul Dua Dunia juga (1956).

Kiasan Menjadi Hiasan Oleh: Nona Anung D'Lizta

       Apa kamu pernah merasa tulisanmu terlalu monoton? Kalimatnya terasa lempeng aja,gitu-gitu terus,kalau iya sesekali buat tulisanmu lebih hidup. Caranya buatlah beberapa kalimat kiasan untuk menunjukan suatu maksud tertentu. Misalnya kalimat kiasan:

       Dia layaknya porselin yang gampang retak.Sedang aku,aku seperti plastik tua yang baik, yang tidak gampang sobek meski apa pun yang kamu lakukan terhadapku.

Nah,dengan kalimat kiasan bisa menghiasi paragraf tulisan kita.Tulisan kita jadi lebih gimana gitu.

Ayuk saatnya mencoba membuat kalimat kiasan.

''CARA KREATIF menjadi PENULIS PRODUKTIF''

Dwi Suwiknyo

Selasa, 12 Juli 2011

Variasi Dialog Oleh: Nona Lilin Kecil

Okee, kali ini Non Lilin Kecil kasi menu sederhana :)
tapi semoga bermanfaat dan membuad kenyankk semuanya…

Siapp ? Yuuk dimulai …,

Cerita pendek seringkali dibuka dengan narasi atau deskripsi tempat atau orang. Dalam latihan menulis kita harus membiasakan diri diselingi dengan dialog antar tokoh.

Kalimat dialog itu juga harus disesuaikan dengan karakter usia dan topik pembicaraan si tokoh. Kalo tokohnya seorang guru fisika yang sedang ngajar nggak mungkin pake bahasa gaul ala sinetron yang serba abu-abu, kalau tokohnya seorang galak kemungkinan bahasanya ketus dan kasar.

Untuk menghidupkan cerpen, kita harus pinterr-pinterr milih variasi
Biar lebih mengenaaa,, marii kita lihat variasi dialog yang bagus dipakai…

“Aku sayang sama kamu.” Bisik cowok itu yang membuat jantung nona Wahyu  seakan berhenti berdetak.
Dialog tersebut masih bisa diganti menjadi         :

“Aku,” Cowok itu berbisik pelan di dekat telinga Sari, “sayang sama kamu.”
Bisa juga diubah menjadi                                            : 
Cowok itu merangkul Sari  dan berbisik pelan di antara gemerisik flamboyan yang diterpa angin malam, “Aku sayang sama kamu.”
Itu adalah contoh variasi dialog. Masih ada lagi jenis keterangan dialog yang perlu diperhatikan yang harus disesuaikan dengan adegan, misalnya:

“Jangan tinggalkan aku.” Pinta Ivy lirih.
Atau bisa juga dengan:
Ivy memohon pada cowok itu agar tidak meninggalkannya sendirian.
“Jangan coba-coba dekati aku lagi!” hardik  Sherlly dengan muka merah padam.
 Atau bisa juga dengan:
Dengan muka yang merah padam Sherlly menghardik cowok itu agar tidak berusaha lagi mendekatinya.
“Aku berharap kita akan selalu bersama selamanya.” Ucap Lizta.
Atau juga bisa
“Aku berharap kita akan selalu bersama, selamanya.” Desis Lizta memecah keheningan malam.

&&&
Ada juga variasi seperti ini:

“Kalau saja aku mau jujur, “ kata lelaki itu pada kekasihnya tanpa ada kesan bercanda, “sebenarnya aku tidak pernah mencintaimu,” sejenak ia terdiam, “sehebat saat ini”

Kita harus bisa mengganggu pembaca dengan berbagai variasi yang seolah-olah aneh padahal pesan kita pada pembaca biasa-biasa saja. Sudah siap mengganggu pembaca ?
Ah ada yang sudah siap, ada yang belum nih -_-
kalo gitu ganggu nona Lilin Kecil dulu deh ,, hhahaha…