Quote:

Apa yang sudah ada di tangan, jangan sampai dilepas. Tekuni saja, pasti berhasil. - Gudeg Yu Djum -

Minggu, 29 Mei 2011

Macam-Macam Majas (Oleh Nona Putri Bayu)

Sebagai calon penulis handal (amien) kita harus mesti wajib mengenal macam-macam majas. Mengapa? Karena majas bisa dibilang penting. Majas dapat memperindah rangkaian kata dalam karya kita. Semakin indah diksi yang kita pilih, semakin menarik pula karya kita nanti.
Nah mari dimulai……
Majas itu ada empat macam:
  • Majas Perbandingan -> terbagi lagi menjadi 24 jenis
  • Majas Sindiran -> terbagi lagi menjadi 5 jenis
  • Majas Penegasan -> terbagi lagi menjadi 25 jenis
  • Majas Pertentangan -> terbagi lagi menjadi 5 jenis
Saya super duper sangat berniat untuk berbagi info tentang semua jenis majas. Namun tidak memungkinkan jika semuanya kita bahas pada satu dokumen. Jadi saya putuskan untuk membagi materi. Oke oke?
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas dua belas jenis majas perbandingan.
Bersedia….
Siap..
Mulai !


1)      Hiperbola
Yaitu majas yang bertujuan untuk melebih-lebihkan. Istilahnya itu lebay gitu lah :D Contohnya : “Cintaku padamu sedalam samudera dan seluas jagad raya
“Air matanya menganak sungai

2)      Personifikasi
Yaitu majas yang menyamakan benda dengan manusia. Contoh :
“Burung itu bernyanyi merdu”
“Seorang siswa tewas dicium truk”

3)      Metafora
Yaitu pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Bingung? Lihat contohnya >> Contoh :
“Pemuda adalah tulang punggung Negara”
“Dia dianggap anak emas majikannya”
“Ali adalah bintang kelas dunia”

4)      Sinestesia
Yaitu majas yang berhubungan dengan suatu indera yang digunakan untuk indera lain. Contoh:
“Wajahnya manis sekali” (manis harusnya untuk pengecapan)
“Lina mengharumkan nama orang tuanya dengan berbagai prestasinya” (harum harusnya untuk penciuman)

5)      Metonimia
Yaitu majas yang menggantikan benda yang dimaksud dengan merknya.
Contoh :
“Paman memiliki tiga Escudo” (kata mobil diganti dengan merknya yaitu Escudo)

6)      Litotes
Yaitu majas yang mengungkapkan suatu hal dengan sikap merendah. Biasanya digunakan untuk menyangkal ucapan lawan bicaranya. Contoh :
“Selamat datang di gubuk saya” (padahal rumahnya gede begete)

7)      Asosiasi (Simile)
Yaitu majas perbandingan antara dua kata yang sebenarnya berbeda namun tetap dianggap sama. Dinyatakan dengan kata depan dan penguhubung, misal bagaikan, layaknya, bak, dll. Contoh :
“Wajahnya ayu bagai bulan purnama
“Larinya kencang layaknya seekor cheetah

8)      Alegori
Yaitu cerita kiasan atau lukisan kiasan yang mengiaskan hal lain atau kejadian lain. Contohnya adalah puisi ‘Teratai’ karya Sanusi Pane. Puisi tersebut menyimbolkan Ki Hajar Dewantara dengan kuntum bunga teratai. Nah berikut penggalan puisinya, cekidot!
“Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia”

Kalau contoh rangkaian kalimatnya seperti ini >>

“Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.”

9)      Simbolik
Yaitu majas yang menggambarkan sesuatu dengan sebutan benda, binatang, atau tumbuhan. Contoh:
“Lelaki itu buaya darat
“Rumah saya habis dilahap si jago merah

10)   Eufimisme
Yaitu majas yang digunakan untuk mengganti kata yang dianggap kasar menjadi lebih halus. Contoh :
“Dimana tempat kencingnya?” dapat diganti dengan “Dimana WC-nya?”

11)   Alusio
Yaitu majas yang menggunakan ungkapan atau peribahasa yang sudah lazim diketahui orang. Contoh :
“Ririn adalah kembang desa di kampungnya” (Kata kembang desa berarti gadis tercantik, dan istilah ini sudah lazim dikenal orang).

12)   Perifrase
Yaitu majas yang menggunakan frasa yang lebih panjang untuk menggantikan frasa asli yang lebih pendek. Contoh :
“Fitri mendapat beasiswa ke negeri kincir angin” (yang dimaksud disini adalah Negara Belanda)

Yuk deh sekian dari saya ^^ mohon maaf kalau masih banyak kekurangan maklum belum bisa masak dengan baik yuhuuu kalau gitu yuk mari lempar2an contoh untuk majas majas diatas.. Yang paling banyak ngelempar saya lempar balik pake semangka B)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar