Quote:

Apa yang sudah ada di tangan, jangan sampai dilepas. Tekuni saja, pasti berhasil. - Gudeg Yu Djum -

Kamis, 09 Juni 2011

Opini Peran PLRT by Dhie Stegy (Juara 2 Opini PLRT)

Setiap kendaraan butuh mesin untuk bergerak. Bisa saja kendaraan bergerak tanpa mesin, asalkan pemilik kendaraan mau kerja lebih ekstra dengan cara manual, alias ngedorong sendiri. Ibaratkan, kendaraan itu adalah sebuah rumah tangga, pembantu rumah tangga (PRT) adalah "mesin"nya. Mengapa? Karena PRT membuat sebuah rumah tangga "bergerak", tanpa harus pemilik "kendaraan" bernama rumah tangga itu bekerja manual.

Apapun mesinnya, secanggih apapun tidak bisa diforsir. Pekerjaan sebuah mesin tidak bisa terus-menerus dituntut sesuka hati pemiliknya. Mesin pun butuh jeda. Jika demikian mesin, bagaimana dengan pembantu rumah tangga?

Bukan berarti menggaji berarti bertindak sesuka hati. Hal inilah yang masih sering terjadi. PRT yang"inggih-inggih" saja menjadi sasaran empuk majikan-majikan yang minus rasa prikemanusiaan (maaf, kalau terasa kasar). Sudah bukan rahasia lagi, PRT kebanyakan adalah mereka yang kurang terjamah oleh pendidikan memadai dan ekonomi cukup. Jadi, disinilah letak titik lemah seorang PRT. Posisi dimana seorang PRT dapat diperlakukan semena-mena.

Seharusnya manusia sekarang sudah bisa terbuka matanya tentang hak-hak dan kewajiban. Seharusnya PRT diperlakukan selayaknya seseorang yang sangat penting. Karena PRT-lah, seorang Ibu bisa memberikan kasih sayang utuh kepada anaknya, dan karena PRT itu manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar